Medan – Menyongsong pemilihan Walikota Medan pada Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November mendatang, Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PW KAMMI) Sumatera Utara dan Gerakan Pemuda Islam (GPI) Sumatera Utara, menggelar dialog publik guna menggali visi dan misi para calon walikota.
Acara tersebut berlangsung di Aula BPSDM Provinsi Sumatera Utara, Jalan Ngalengko No.1, Perintis, Kec. Medan Timur, Kota Medan, yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, mahasiswa, dan tokoh pemuda, pada Sabtu, 14 September 2024.
Ketua PW KAMMI Sumut, Wira Putra, S.S, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya konkret untuk memastikan masyarakat, khususnya generasi muda, memiliki pemahaman yang jelas mengenai visi dan misi para calon walikota.
Dikatakan Wira, dialog publik ini mengangkat tema “Membangun Kota Medan sebagai Wajah Sumatera Utara”. Menurutnya, Medan sebagai ibukota Sumatera Utara dan merupakan salah satu kota besar di Indonesia, membutuhkan pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dan menjawab tantangan-tantangan perkotaan yang semakin kompleks.
“Keberhasilan pembangunan di Kota Medan, juga akan membawa citra positif pada Sumatera Utara, karena Medan merupakan wajahnya Sumatera Utara. Karena itu kami ingin para calon walikota tidak hanya sekedar menyampaikan janji-janji politik, tetapi juga harus memberikan pemaparan yang jelas dan realistis tentang program-program unggulan yang akan mereka jalankan jika terpilih,” ujar Wira Putra.
Ia menambahkan, KAMMI sebagai organisasi pemuda dan mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk mendorong terciptanya pemimpin yang berintegritas dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
Di sisi lain, Ketua PW GPI Sumut, Ahmad Daud, S.Sos., menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menentukan arah masa depan Kota Medan. Menurutnya, generasi muda harus terlibat aktif dalam proses politik, termasuk dalam menilai dan mengkritisi program-program yang ditawarkan oleh para calon walikota.
“Medan memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera. Namun, untuk mewujudkannya, kita butuh pemimpin yang benar-benar memahami kebutuhan masyarakat dan memiliki komitmen kuat untuk melakukan perubahan,” kata Ahmad Daud.
Dalam dialog publik ini, hadir dua bakal calon Waĺikota Medan, yakni H Hidayatullah SE yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Prof. Ridha Darmajaya, bakal calon Walikota Medan yang diusung PDIP, Hanura dan sejumlah partai non parlemen. Sementara bakal calon Walikota Medan lainnya yakni Rico Waas dan pasangannya Zakiyuddin, berhalangan hadir karena ada kegiatan lain.
“Seluruh bakal calon Walikota Medan dan pasangannya kita undang untuk menyampaikan paparan visi misi dan program unggulan mereka pada dialog publik ini. Tetapi yang dapat hadir dan memberi paparan hanya dua calon, yakni H Hidayatullah SE dan Prof. Ridha Darmajaya. Sedangkan Rico Waas dan pasangannya memberi konfirmasi tidak dapat hadir karena ada kegiatan lain,” jelas Irham Sadani Rambe, selaku Ketua Panitia acara.
Dialog publik ini mendapatkan apresiasi positif dari seratusan peserta yang hadir. Mereka menganggap forum semacam ini penting untuk mendekatkan para calon pemimpin dengan masyarakat, sekaligus sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi dan harapan mereka terhadap masa depan Kota Medan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi tradisi positif dalam setiap proses pemilihan kepala daerah, di mana keterlibatan aktif masyarakat, khususnya generasi muda, dapat mendorong terciptanya pemimpin yang bertanggung jawab dan berkualitas. (Abd Halim)